Senin, 10 April 2017

Pembiayaan Usaha

BY Sullivan No comments



Haii semuanya.. apa kabarnya ? udah lama ya kita gak jumpa lagi. Kali ini sya mau membagikan sedikit materi nih. Kali ini saya mau menyinggung sedikit soal dunia kewiraushaan. Pasti udah pada tau kan kewiraushaaan itu ilmu macam apa. Yapp.. kewiraushaan itu adalah ilmu yang mengajarkan kit acara untuk mejadi seorang entrepreneur. Nah kali ini saya mau membahas soal pembiayaan usaha. Tapi apa sih pembiayaan usaha itu sendiri.

Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Nah.. di dalam pembiayaan usaha itu sendiri masih ada Sub Kategori yang membahas tentang pembiayaan usaha itu sendiri. Tapi apa sih sub kategorinya ? yuk kita lihat sama sama penjelasan dibawah ini :

Masalah dalam pencarian modal antara lain :
1.     Kinerja konsep perusahaan yang meragukan
2.     Kegagalan perusahaan untuk menindak lanjuti
3.     Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.     Preferensi dari pemodal
5.     Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal

Pembiayaan Bisnis :
Tahap pendanaan pengembangan bisnis meliputi :
a.       Pendanaan tahap awal, jumlahnya relatif kecil untuk :
1.      proposal bisnis dan studi kelayakan finasial
2.      pengembangan produk dan pemasaran awal operasional
b.      Pendanaan ekspansi
1.      Modal kerja bagi pertumbuhan awal.
2.      Perluasan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan (dilihat pada titik break even).
3.      Biaya untuk persiapan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat.
c.       Biaya akuisisi dan Leveraged Buyouts
1.      Akuisisi tradisional memperoleh kepemilikan dan pengendalian atas perusahaan lain.
2.      Leveraged buyouts : perusahaan mendapatkan kontrol atas perusahaan lain dengan membeli dari pemilik sekarang.
3.      Privatisasi : beberapa pemilik membeli saham beredar.

Penentuan hubungan financial perusahaan :
Diawali dari perencanaan finansial yaitu :
a.       Perencanaan likuiditas (aliran kas)
b.      Perencanaan laba (laporan rugi laba)
c.       Kebutuhan kas untuk memulai usaha baru melalui beberapa pendekatan.
1)      Pendekatan pendapatan yang diperlukan.
2)      Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan untuk mendukung sewa.
3)      Pendekatan kas yang tersedia untuk menentukan pendapatan.
4)       
Langkah-langkah memproyeksikan kebutuhan kas
1) Membuat proyeksi rugi laba
2) Membuat neraca arcs kas
3) Membuat aliran (arius kas)
4) Membuat proyeksi neraca
5) Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas.
6) Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan.

Analisis peluang pokok :
teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost - profit - volume sales). Biaya yang diperhitungkan adalah biaya total yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Tujuan perusahaan secara umum yaitu berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan dengan memanfaatkan berbagai sumber ekonomi yang dimiliki.

Sumber-sumber permodalan :
 Wirausaha mempunyai akses berasal dari probadi, masyarakat maupun
a.       melalui kredit bank.
b.      Preferensi investor setelah melihat tahap-tahap perkembangan perusahaan.
c.       Gambaran yang terlihat tahap-tahap tersebut :
1.      Tahap non-dana finansial wirausaha ditanamkan.
2.      Tahap 1-tahap pemula dibiayai dengan modal awal.
3.      Tahap 2-tahap awal pertumbuhan
4.      Tahap 3-tahap ekspensi karena menguntungkan.
5.      Tahap 4-tahap mapan, wirausahawan dapat mendekati pemodal yang mempunyai preferensi.


PER (Price Earnings Ratio)
PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi PER?

1.      Pertumbuhan Laba.
Petumbuhan laba memiliki pengaruh positif terhadap nilai PER. Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi nilai PER

2.      Dividend Payout Ratio (DPR).
Nilai DPR memiliki pengaruh positif terhadap nilai PER. Seperti pertumbuhan lama, maka semakin tinggi nilai DPR semakin tinggi nilai PER nya

3.      Required Rate of Return (ROR atau r)

Nilai ROR merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investor atau tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diinginkan investor lebih besar dari tingkat keuntungan yang mampu diberikan oleh perusahaan, maka investor akan menjual saham tersebut.



Sumber : Modul Pembiayaan Usaha Universitas Gajah Mada

0 komentar:

Posting Komentar