Haii
semuanya.. apa kabarnya ? udah lama ya kita gak jumpa lagi. Kali ini sya mau
membagikan sedikit materi nih. Kali ini saya mau menyinggung sedikit soal dunia
kewiraushaan. Pasti udah pada tau kan kewiraushaaan itu ilmu macam apa. Yapp..
kewiraushaan itu adalah ilmu yang mengajarkan kit acara untuk mejadi seorang entrepreneur. Nah kali ini saya mau membahas
soal pembiayaan usaha. Tapi apa sih pembiayaan usaha itu sendiri.
Menurut
M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas
pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang merupakan deficit unit.Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang
Perbankan menyatakan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Nah..
di dalam pembiayaan usaha itu sendiri masih ada Sub Kategori yang membahas
tentang pembiayaan usaha itu sendiri. Tapi apa sih sub kategorinya ? yuk kita
lihat sama sama penjelasan dibawah ini :
Masalah dalam pencarian modal antara lain :
1. Kinerja konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk menindak
lanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber
modal
Pembiayaan Bisnis :
Tahap
pendanaan pengembangan bisnis meliputi :
a.
Pendanaan
tahap awal, jumlahnya relatif kecil untuk :
1.
proposal
bisnis dan studi kelayakan finasial
2.
pengembangan
produk dan pemasaran awal operasional
b.
Pendanaan
ekspansi
1.
Modal
kerja bagi pertumbuhan awal.
2.
Perluasan
perusahaan dengan pertumbuhan penjualan (dilihat pada titik break even).
3.
Biaya
untuk persiapan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat.
c.
Biaya
akuisisi dan Leveraged Buyouts
1.
Akuisisi
tradisional memperoleh kepemilikan dan pengendalian atas perusahaan lain.
2.
Leveraged
buyouts : perusahaan mendapatkan kontrol atas perusahaan lain dengan membeli
dari pemilik sekarang.
3.
Privatisasi
: beberapa pemilik membeli saham beredar.
Penentuan hubungan financial perusahaan :
Diawali
dari perencanaan finansial yaitu :
a.
Perencanaan
likuiditas (aliran kas)
b.
Perencanaan
laba (laporan rugi laba)
c.
Kebutuhan
kas untuk memulai usaha baru melalui beberapa pendekatan.
1)
Pendekatan
pendapatan yang diperlukan.
2)
Pendekatan
tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan untuk mendukung sewa.
3)
Pendekatan
kas yang tersedia untuk menentukan pendapatan.
4)
Langkah-langkah
memproyeksikan kebutuhan kas
1) Membuat
proyeksi rugi laba
2) Membuat neraca
arcs kas
3) Membuat aliran
(arius kas)
4) Membuat
proyeksi neraca
5) Membuat
ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas.
6) Menentukan
bagian dari kas total yang dibutuhkan.
Analisis peluang pokok :
teknik
analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan
(cost - profit - volume sales). Biaya yang diperhitungkan adalah biaya total
yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Tujuan perusahaan secara umum
yaitu berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal untuk kemakmuran pemilik
perusahaan dengan memanfaatkan berbagai sumber ekonomi yang dimiliki.
Sumber-sumber permodalan :
Wirausaha mempunyai akses berasal dari
probadi, masyarakat maupun
a.
melalui
kredit bank.
b.
Preferensi
investor setelah melihat tahap-tahap perkembangan perusahaan.
c.
Gambaran
yang terlihat tahap-tahap tersebut :
1.
Tahap
non-dana finansial wirausaha ditanamkan.
2.
Tahap
1-tahap pemula dibiayai dengan modal awal.
3.
Tahap
2-tahap awal pertumbuhan
4.
Tahap
3-tahap ekspensi karena menguntungkan.
5.
Tahap
4-tahap mapan, wirausahawan dapat mendekati pemodal yang mempunyai preferensi.
PER
(Price Earnings Ratio)
PER
adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan
datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk
tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi PER?
1.
Pertumbuhan
Laba.
Petumbuhan laba memiliki pengaruh positif
terhadap nilai PER. Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi nilai PER
2.
Dividend
Payout Ratio (DPR).
Nilai DPR memiliki
pengaruh positif terhadap nilai PER. Seperti pertumbuhan lama, maka semakin
tinggi nilai DPR semakin tinggi nilai PER nya
3.
Required
Rate of Return (ROR atau r)
Nilai ROR
merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investor atau tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diinginkan investor lebih
besar dari tingkat keuntungan yang mampu diberikan oleh perusahaan, maka investor
akan menjual saham tersebut.
Sumber : Modul Pembiayaan Usaha Universitas Gajah Mada
0 komentar:
Posting Komentar